one by one

Buka Google, kemudian masukkan kata kunci ”the sigit”, terpilihlah di deretan teratas link menuju http://www.myspace.com/thesigit. Klik situs itu, lalu cari nomor kontak The S.I.G.I.T. Management.

“Betul, saya Gino dari manajemen The Sigit. Boleh, kebetulan kami mau ke Jakarta untuk acara Riot on Air Radio Prambors. Kita ketemu di Ratu Plaza jam 17.00 ya,” kata Gino.

Begitu sederhana mengontak band ini. Itulah keunggulan band indie generasi MySpace! Merdeka tanpa birokrasi, tak seperti band berlabel major.

MuDA bisa menemui personel The Super Insurgent Group of Intemperance Talent (The S.I.G.I.T) saat mereka datang ke studio Prambors. Personel band ini jauh dari kesan jaim atau merasa diri seleb. Mereka sederhana, asyik aja dengan sekililingnya, dan sudah pasti tak sombong.

Tapiii, segudang prestasi sebagai band indie mereka kantongi. Kompas MuDA pernah mengulas, band ini telah membuka mata band-band indie lain untuk kreatif dalam pemasaran, terutama di dunia maya.

Lagu-lagu mereka seperti The Party Live Recording, Let It Go, Clove Doper, Black Amplifier, Satan State bisa dinikmati gratis via MySpace.

Lewat dunia maya, lagu-lagu yang dimainkan grup ini mencuri perhatian banyak orang secara global. Salah satunya pemilik label di Australia. Maka, sejarah The S.I.G.I.T pun berubah ketika mereka diundang ke Australia untuk tur selama sekitar sebulan pada 2007.

Personel The S.I.G.I.T berasal dari kalangan terpelajar. R Farri Icksan Wibisana (25, gitar), lulusan S-1 Arsitektur Universitas Parahyangan (Unpar) dan kini S-2 Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Donar Armando Ekan (25) pada drum, lulusan S-1 Arsitektur Unpar yang kini menjadi konsultan desain rumah spa.

Rekti Vianto Yoewono (26) sebagai vokalis dan gitaris adalah lulusan S-1 Meteorologi ITB yang masih kuliah S-2 Teknik Lingkungan ITB. Aditya Bagja Mulyana (26) pada bas, lulusan D-3 Information Technology dari Maranatha Bandung. Dengan kapasitas pendidikan seperti itu, tak heran kalau musik mereka berbeda.

”Publik Australia menganggap musik kami beda dengan musik-musik yang dimainkan band-band Australia. Makanya, kami diundang ke sana,” kata Rekti.

Awal berdiri

Grup ini terbentuk semasa mereka masih SMA. Tahun 1997 mereka membentuk band. ”Dulu, musiknya lebih ke brit-rock, kami membawakan lagu-lagu band Inggris,” kata Rekti.

Nama The S.I.G.I.T baru terbentuk tahun 2002. Mengapa namanya begitu panjang? ”Waktu itu kami lihat band-band luar (negeri) yang namanya panjang-panjang pasti enggak akan ada yang nyamain. The S.I.G.I.T itu tak ada artinya, cuma kedengaran unik saja,” kata Farri.

Band ini memulai karier dengan sering tampil pada acara kampus. Setelah membuat demo EP berisi enam lagu pada 2004, The S.I.G.I.T mulai punya penggemar setia.

Tahun 2005, mengikuti tren anak muda yang kecanduan browsing internet, mereka iseng bikin profil band di MySpace. Mereka juga mendaftar di Friendster tapi tak begitu dikelola. Rektilah yang sering nongkrongin \MySpace-nya.

Pada 2005 pula mereka mulai mendapat penikmat lagu-lagu mereka yang berlirik bahasa Inggris. Salah satunya dari Australia, dan orang itu memiliki label rekaman Caveman. Dari komunikasi dengan orang Australia ini, akhirnya keluarlah album The S.I.G.I.T versi Australia.

Album bertitel Visible Idea of Perfection-Australian Release dikeluarkan pada Juni 2007 di bawah bendera label FFCUTS & Caveman!/Reverberation. Album ini dijual di amazon.com, iTunes dan The S.I.G.I.T, online store yang ada di http://thesigit.bigcartel.com/. Di Amazon, album ini dibandrol 37,49 dollar AS.

Di Indonesia, album mereka ditangani FFWD. ”Saya tak tahu pasti berapa album yang terjual, tapi kemungkinan lebih dari 15.000 CD dan kaset. Sekarang kami kontrak untuk album kedua,” kata Adit.

Mereka tak membatasi genre musik yang harus dimainkan. ”Setiap personel punya acuan musik sendiri, jadi tak bisa memilih satu genre saja. Di sini ada rock, metal, progresif, rock n roll, tapi pada dasarnya kami memang rock,” kata Farri.

Setelah dari Australia, grup ini konser di Austin, Texas, tepatnya pada Festival South by South West (SXSW) tanggal 15 Maret 2008. Doa Insurgent Army (sebutan bagi penggemar The S.I.G.I.T) untuk kalian, semoga bisa menggebrak Texas

~ by putraputy on April 5, 2008.

Leave a comment